WISATA RELIGI MASJID TANPA KUBAH PENINGGALAN KOLONIAL BELANDA

TAK HANYA MUSEUM/SEJUMLAH MASJID DI IBU KOTA DKI JAKARTA MEMILIKI NILAI SEJARAH/ SALAH SATUNYA MASJID CUT MEUTIA// BANGUNAN MASJID PENINGGALAN KOLONIAL BELANDA INI MASIH LESTARI SEHINGGA MASJID INI JUGA COCOK UNTUK MENJADI DESTINASI WISATA RELIGI/ TERUTAMA SAAT BULAN SUCI RAMADHAN//

TANPA KUBAH/ JIKA DILIHAT SEKILAS BANGUNAN MASJID INI TIDAK NAMPAK SEPERTI TEMPAT IBADAH UMAT MUSLIM PADA UMUMNYA// BAHKAN BANGUNANNYA TIDAK SIMETRIS DENGAN ARAH KIBLAT/ NAMUN INILAH YANG MENJADI KEUNIKAN MASJID YANG BERLOKASI DI JALAN TAMAN CUT MEUTIA NOMOR SATU KECAMATAN MENTENG/ JAKARTA PUSAT//

MASJID INI TAMPAK SEPERTI BANGUNAN TUA BERGAYA EROPA KLASIK DENGAN ATAP YANG TINGGI MENJULANG // SEMENTARA BAGIAN DALAM/ MIHRAB MASJID INI TIDAK TERLETAK PADA TENGAH-TENGAH SHAF SEPERTI MASJID PADA UMUMNYA// MIHRAB MASJID CUT MEUTIA TERLETAK DI SISI KIRI SHAF/ LANTARAN SHAF SHALAT DI MASJID INI SEDIKIT MIRING 15 DERAJAT DARI ARAH BANGUNAN// DI MASA PANDEMI COVID19 PENGURUS MASJID MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN SECARA KETAT/ TERUTAMA SOAL JAGA JARAK AGAR SEMUA UMAT YANG BERIBADAH TETAP AMAN DARI VIRUS CORONA// SEJAK DIBANGUN PADA TAHUN 1910 TIDAK ADA PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN PADA BANGUNAN INI KECUALI PEMINDAHAN PINTU/ WARNA CAT PINTU DAN ORNAMEN KALIGRAFI PADA DINDING DALAM SEBAGAIMANA LAZIMNYA SEBUAH MASJID/ SERTA PENAMBAHAN LAMPU UNTUK PENERANGAN //

BANGUNAN BERPELITUR PUTIH YANG TERDIRI DARI TIGA LANTAI INI DIRANCANG OLEH PIETER ADRIAAN JACOBUS MOOJEN/ MEMILIKI JENDELA -JENDELA DENGAN KACA BESAR YANG KOKOH MEMANTULKAN CAHAYA ALAMI SEHINGGA SUASANA DI DALAM MASJID SEMAKIN INDAH//

MENELISIK SEJARAH/ TERNYATA BANGUNAN YANG KINI DIKENAL SEBAGAI MASJID CUT MEUTIA MEMANG PADA MULANYA BUKAN RUMAH IBADAH// SINGKAT CERITA SEBELUM DIFUNGSIKAN SEBAGAI MASJID/ BANGUNAN INI BANYAK BERALIH FUNGSI//

MULAI DARI KANTOR BIRO ARSITEK NV. DE BOUWPLOEG YAKNI PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMBANGUNAN KAWASAN NIEUW-GONDANGDIA YANG KEMUDIAN BERUBAH MENJADI MENTENG TAHUN 1879-1955// KEMUDIAN SEMPAT MENJADI KANTOR POS/ KANTOR JAWATAN KERETA API HINGGA DIMANFAATKAN OLEH DINAS PERUMAHAN DI TAHUN 1957// PADA TAHUN 1964-1970 DIFUNGSIKAN SEBAGAI KANTOR SEKRETARIAT DPRD - GR DAN MPRS YANG DIKETUAI OLEH JENDRAL A.H. NASUTION// DAN SEJAK DIUSULKAN OLEH JENDRAL NASUTION AGAR DILESTARIKAN DAN DIFUNGSIKAN SEBAGAI TEMPAT IBADAH /MAKA PADA MASA PEMERINTAHAN GUBERNUR ALI SADIKIN/ GEDUNG CUT MEUTIA DIRESMIKAN SEBAGAI MASJID SEKALIGUS CAGAR BUDAYA DENGAN SURAT KEPUTUSAN NOMOR SK 5184/1987 TANGGAL 18 AGUSTUS 1987//

KHUSUS DI BULAN RAMADHAN/ MASJID CUT MEUTIA MENJADI TEMPAT BERBURU TAKJIL SERTA SHALAT TARAWIH// SELAIN ITU/ PENGURUS DAN REMAJA MASJID CUT MEUTIA JUGA RUTIN MENGGELAR SIAR DAKWAH DAN BERUPAYA MENGGELAR ACARA RAMADHAN JAZZ FESTIVAL// BAHKAN YANG UNIK/ EMPAT HARI JELANG HARI RAYA IDUL FITRI/ PENGURUS MASJID CUT MEUTIA MENYEDIAKAN LAYANAN DRIVE THRU ATAU LAYANAN TANPA TURUN BAGI JAMAAH YANG INGIN MEMBAYAR ZAKAT FITRAH//

LOKASINYA STRATEGIS DI TENGAH IBUKOTA TAK JAUH DARI STASIUN GONDANGDIA JAKARTA PUSAT/ SEHINGGA RAMAI DIKUNJUNGI// JADI BAGI ANDA YANG INGIN BERIBADAH SEKALIGUS MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN WAWASAN KEISLAMAN / MASJID CUT MEUTIA MENJADI PILIHAN YANG TEPAT BAHKAN ANDA AKAN DIMANJAKAN DENGAN KEINDAHAN BANGUNAN PENINGGALAN SEJARAH KOLONIAL BELANDA//

@prispuspa