Tuesday, April 2, 2019


Inflasi pada Maret 2019 tetap rendah dan terkendali. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2019 tercatat sebesar 0,11% (mtm), setelah bulan lalu mengalami deflasi sebesar 0,08% (mtm). Inflasi bulan ini dipengaruhi kenaikan inflasi administered price, sedangkan inflasi kelompok inti melambat dan kelompok volatile food kembali mencatat deflasi. Dengan perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan mencapai 2,48% (yoy), melambat dari inflasi bulan lalu sebesar 2,57% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5±1% pada 2019.

Inflasi kelompok administered prices meningkat didorong kenaikan tarif angkutan udara. Kelompok administered prices pada bulan Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm). Peningkatan inflasi tersebut terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sedangkan kelompok bensin dan tarif listrik mencatat deflasi. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,25% (yoy), melambat dibandingkan dengan 3,38% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Inflasi inti pada Maret 2019 melambat dari 0,26% (mtm) pada Februari 2018 menjadi 0,16% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah kontrak rumah, emas perhiasan, dan upah pembantu rumah tangga. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,03% (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,06% (yoy). Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.

Kelompok volatile food kembali mencatat deflasi pada Maret 2019 sesuai pola musimannya. Kelompok volatile food Maret 2019 mencatat deflasi sebesar 0,02% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,30% (mtm). Deflasivolatile food terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, beras, ikan segar, telur ayam ras, tomat sayur dan wortel. Sementara itu, kelompok bawang merah, bawang putih, pepaya dan cabai merah mencatat inflasi. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 0,16% (yoy), melambat dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya sebesar 0,33% (yoy).

Jakarta, 1 April 2019
Departemen Komunikasi

Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif

0 comments:

Post a Comment